Sebaiknya Sepadan



"Ajak aku menghisap ganja! Kamu mau kan?" Aku dengan lantang berteriak pada Riani. Bukan karena gadis cina itu kurang tajam pendengaran, melainkan karena suara bising klub malam.

"Apa? Kamu bilang apa barusan?" Riani nampak terbelalak, tangannya bergerak cepat mematikan rokoknya. Reaksinya barusan, mengejutkan dan membuatku tercekat sendiri.

"Hey, Babe." Pria yang disebelah mencium Riani seperti makanan, agak jijik melihatnya. "Dia mungkin perlu kita kasih dikit untuk nyobain?" Pria teler itu baru saja hendak menarik rok mini Riani ketika gadis cina itu mendadak menamparnya kesal. Riani melotot padanya tanpa bicara, lalu kembali menatapku. Ia mendesah panjang lalu berdiri menarik lenganku erat ke luar ruang bising itu.

Di luar sini, kebisingan tak terdengar jelas. Selain dentuman dan getaran dinding yang menular sampai jantung. Riani, gadis cina seksi yang adalah karibku itu menyalakan rokoknya lalu menghisapnya datar.

"Kalau kamu, mau merusak hidupmu, sebaiknya alasanmu sepadan." Riani menurunkan rokoknya, menatapku tegas. "Apa alasanmu?"

"Yeah, well," aku canggung mendadak, "aku cuma ingin bisa melupakan masalahku. Aku..."

"Ah, ah!" Riani menggeleng cepat. Menghisa rokoknya. "Bukan jawaban tepat. Takkan sepadan." Riani mematikan rokoknya di lantai gang gelap itu.

"Kamu perlu tau," Riani mendorongku ke dinding gang. Aku sempat kesakitan. "Ganja ga akan bikin kamu lupa. Dia nyedot pikiran ke dimensi lain, tapi bukan ngajak kamu senang."

"Ganja memang ngebuat aku jadi seperti sekaran, cewe yang sobatan ama kamu. Tapi masalahku akan tetap ada! Dan satu-satunya yang bisa aku banggain tentang aku, cuma kepengenanku untuk nyelesaikan masalahku satu-satu. Dan kamu harus tau, ganja yang sukses masuk ke badan ini, bukan tanpa kehilangan dan penyesalan!" Riani mencengkeramku keras sekali.

"Jika kamu belum ngerti banget apa penyesalan dan apa kehilangan, baiknya kamu habiskan energi kamu buat mikir itu! Aku ngomongin gini, bukan karena aku mikir kebaikan kamu, dasar bodoh! Tapi karena aku butuh kamu mikir waras buat bantu aku bertahan hidup! Kalau kamu gak becus jaga diri kamu, at least, buat diri kamu ngerasa bersalah udah ngerenggut hidup aku juga!"

0 comments

Tambahkan Komentar Anda

 
Copyright © 2012 Main Kata : Blog Menulis dari Hati ~ Template By : Jasriman Sukri

Kamu bisa menulis deskripsi disini