Kau Cantik Hari Ini



Pagi begitu terik hingga mataku silau di balik jendela mobilku. Setelah dengan rapi kuparkirkan kendaraanku di tepian, aku lemaskan jemariku di atas setir. Dengan sedikit mengagumi panorama perumahan didepanku, aku bersandar santai di jok mobil merahku itu.

Rumah berpagar hijau, dengan sebuah pohon rindang meneduhkan jalan di depannya. Aku ingat hari itu, pertama kalinya, aku masih pemuda dengan celana sobek. Di pagar itu, seorang pria menampar gadis berambut emas. Yah, setidaknya hari itu rambutmu seolah keemasan, dan matamu seperti permata safir.

Aku dan celana rombengku tak sengaja mendapatkanmu begitu keras menantang tamparan tangan pria itu. Sementara sebagai anak mama di hari itu, aku meninju keras pria itu. Setidaknya, satu gigi seriku patah di ujung tempur. Tersenyum, aku ingat kini, aku beruntung di hari itu. Hari pertama kau membuka pagar rumahmu, memapahku masuk membersihkan luka.

Hari ini pagar hijau itu terbuka. Bergegas aku turun dari mobilku. Perlahan, aku merekam langkah lambatmu menjauhi halamanmu. Ke arahku, kau tersenyum merapikan syalmu. Cantik, meski tanpa rambut keemasan itu. Penyakit parahmu, menghabiskan rambut indah itu, menampakkan kerut kulit pucatmu. Tapi senyum dan sorot menantang hidup dari matamu, tetap sebening safir. Dan seperti selama ini aku mengagumi perjuanganmu, kau cantik hari ini. Dan aku menyukaimu.

0 comments

Tambahkan Komentar Anda

 
Copyright © 2012 Main Kata : Blog Menulis dari Hati ~ Template By : Jasriman Sukri

Kamu bisa menulis deskripsi disini