Bahagiamu Wahai Putri


Teralun nada yang terputus-putus
Samar oleh hingar bingar
Namun ia tetap indah dan melantun
Seperti liontin ia tetap ada sebagai mahkota

Doa selalu menutupi keluguan nada yang ia siulkan
Tapi ia tak berhenti bermain
Selalu merasa dunianya ramai di sana
Ia terjun sampai berayun dalam angan

Fantasinya memunculkan sosok ibunda yang ia kenal
Bukan sesosok yang bertubuh anggun apalagi elegan
Melainkan sepasang tangan berwarna pelangi
Dalam bayangannya, asyik memeluk dan mengangkatnya

Kaki kecil sang putri itu terus melambung
Ia punya sayap yang tak pernah ingin ia pamerkan
Ia percaya bahwa ia memiliki ringannya bulu
Ia percaya tangan pelangi itu yang menggendongnya

Dia bersitatap pada kanak-kanak yang jauh
Mereka tak menyapa namun terasa sedih
Maka sang putri tak berhenti berlari
Meneruskan titian bocahnya, menuju surganya

12 comments:

 
Copyright © 2012 Main Kata : Blog Menulis dari Hati ~ Template By : Jasriman Sukri

Kamu bisa menulis deskripsi disini