Ada bulir yang basah, ketika aku memandang pada sebuah kenyataan. Setiap basahnya, hati ini kian tersiksa oleh kekalahan. Basah yang makin kentara itu, seperti menjadi nyawa yang kuat untuk kenangan-kenanganku.
Ada cahaya yang terbias oleh mata, ketika aku mengingat sebuah kesalahan dari cerita. Setiap biasnya, hati ini semakin enggan menerima kehampaan. Bias yang kian tanpa titik temu itu, seperti menjadi retak yang cacat untuk setiap impian dan citaku.
Aku kalah oleh kenyataan, aku kalah oleh mimpiku sendiri. Tersudut dalam kehinaan menghamba, sementara pintu kebebasan justru lebih menakutkanku.
Aku harus memilih apa? Ketika nafas hawa yang tersisa, pastikah akan datang adam baginya, yang menawarkan jasad untuknya menghembus nafas lebih lama.
Ada cahaya yang terbias oleh mata, ketika aku mengingat sebuah kesalahan dari cerita. Setiap biasnya, hati ini semakin enggan menerima kehampaan. Bias yang kian tanpa titik temu itu, seperti menjadi retak yang cacat untuk setiap impian dan citaku.
Aku kalah oleh kenyataan, aku kalah oleh mimpiku sendiri. Tersudut dalam kehinaan menghamba, sementara pintu kebebasan justru lebih menakutkanku.
Aku harus memilih apa? Ketika nafas hawa yang tersisa, pastikah akan datang adam baginya, yang menawarkan jasad untuknya menghembus nafas lebih lama.
menghembus nafas lebih lama gimana caranya? kyknya asyik tuhhh...
ReplyDeleteSetiap cerita selalu saja ada kesalahannya... dan itu biasa. Bukankah dari kesalahan itu kita bisa belajar...?
ReplyDeleteHai... pemilik blog yg udah lama tak aku kunjungi, apa kabar? Miss you much...
Terkadang kebebasan memang menakutkan... karena memberikan banyak godaan bagi kita. Tapi sepanjang kita kuat bertahan kebebasan bisa juga memberikan kelegaan yang luar biasa.
ReplyDeleteSeneng lho bisa mampir lagi kemari... Apa kabar?
Tante mampir juga ya di blog Shasa... :)
ReplyDeleteTante... gambar bonekanya lucu deh.
ReplyDeleteIkutan mampir boleh kan..?
wah sangat menyentuh dan punya makna yang dalam..terus berkarya ya mbak...thanks ya udah mampir di blogku... :)
ReplyDeleteromantis deh....walopun gue gak ngerti2 amat hehehe.....
ReplyDeletekeep on writing, ya!
semangat teruuussss
ReplyDelete::: Lily : hihihihi... bisa kok.... ini kan termasuk istilah medis kan? hihihi
ReplyDelete::: Mba Reni : memang intinya seringkali kita punya ketakutan yang besar untuk melangkah maju, tapi juga seperti jenuh dengan stagnansi yang hanya punya memori yang sempit dan kita tidak ingin ingat lagi T_T
::: Shasa : itu bonekanya gantungan hape lho... keccil banget itu boneka. tapi aku suka sekali rambut panjangnya.. Shasa gak pengen berambut panjang? ^___^
::: Fca : aku suka sekali blogmu... sungguh artistik dan menarik... makasih yah udah kunjung kemari ^_^
::: Lukey : okeh okeh banget... daku akan berusaha untuk terus bisa menulis meski sederhana ^_^
::: Nindaaaaaaaaaaaaaaaa.... maaf yah aku jarang banget posting... jangan kecewa yah ... dan aku kangen sekali bisa rajin ketemu kamu di blog T_T
Indah sekali Wied rangkaian katanya. Kangen tulisanmu di blog Wied, ternyata baru sempat nulis lagi ya *malah sibuk di rumah sebelah ya hehe
ReplyDeleteThanks honey, :)
perjalanan hidup penuh cerita, baik susah maupun senang
ReplyDeletedikasih nafas bantuan ajah ya biar lebih lama nafasnya hihihi
ReplyDeletehaloo apa kabar hehehe
kamu ganti template yah jadinya td bingung mencoba mengingat
ak buka postingan lama kamu eh inget skrg hehehe :p
salam kenal, sekalian kufollow blogmu ya :)
ReplyDeletepintu kebebasan tak pernah menakutkan,selama ada orang2 yang menyayangi kita.. merekalah yang membuat hembus nafas kita akan selalu panjang meski kita yak bersamanya..
ReplyDeletekadang ada saat nafas begitu menyesakkan dada,...kembalilah kedalam jiwamu dan carilah kelegaan dgn penerimaan dan keikhlasan. :)
ReplyDeleteselamat pagi sahabatku.....
::: Teh Winny : iyah, keasikan di rumah sebelah, abisnya kerjaan motret mulu... pengen dikritik terus, hihihi
ReplyDelete::: Tugu : Om, salam hangat,,,, terimakasih untuk doa dan sapanya ^^
::: Henny : terimakasih banyak yah sudah follow blog ku ^___^ trims udah mampir jugah
::: Andie : kadang menakutkan ku, mungkin sejenak, tapi pernah dan ada... T_T
::: Senja sayang : belajar menerima dan belajar mengikhlaskan.... ^___^
bagai ditusuk2 hatiku neh mbak...
ReplyDeletekeren main katanya...
pintu kebebasan memang kadang menakutkan, apalagi saya yg imannya masih setipis kulit ari bisa2 kebebasan malah jadi kebablasan..hehehe.
ReplyDeleteWah..seneng nih bisa mampir kesini, bisa belajar main kata. Soalnya dari kemaren saya main kata kalah terus, modal sampe habis...! ( mangnya maen kartu ! hehehe )
salam hangat selalu...
::: mas buwel bisa ajah nih.... ^__^ terimakasih banyak
ReplyDelete::: Bang pen? bang pen malah maen pingpong tuh yah... hihihi.... kebebasan jadi kebablasan?? astaga bang... ngapain aja itu bebas bebasnya?? hihihihi..... dijamin si abang pen juga kalah mulu kalo maen kartu .. hihihi
nafas........
ReplyDeletehiyeah,,,,,,,,,
perih ada bersama kebahagiaan...
keren..ini spt prosa ya
ReplyDeleteduduknya coba agak mundur ke belakang sedikit... biar jelas semuanya :(
ReplyDeletesapa yang perlu napas buatan??
ReplyDeletehhee..
aku follow deh, sapa tau ntar ada yang perlu napas buatan
artikelnya bagus :)
ReplyDelete