Kalimat yang kuucapkan mungkin berulang...
Dialog yang kucipta mungkin tak berubah...
Selesai berkata, saat setelahnya ku menelan semua...
Lagi-lagi sama tak berganti apa pun...
Watak dan tabiat memapah singgasana...
Ruas cerita seperti tak mendewasakan...
Lenguhnya tetap sama, seperti teriak bosan...
Tapi rusuk ini tak jua menengadah ke arah benar...
Sepertinya hantaman keras memang patut dirindu...
Ketika kemenangan terlalu lama bersemayam...
Ada kemalasan dan ada keterpesonaan...
Sungguh semu menjadi sahabat dan dewa semata...
Lebih memaki ketika diri tak bisa melawan...
Seperti menjadi abu karena api kesetanan...
Terus melebur dalam lautan pasir panas...
Kemana berpijak, dia begitu perih dan sakit
uhuhuhuhuhu...
ReplyDelete@kasim : cup cup cup ^___^ hihihi
ReplyDelete