Sayap kukepakkan seolah bertarung. Beginilah cara yang aku banggakan tentang aku ini. Kadangkala kulatih cakar-cakarku dengan cengkeraman yang mantap. Mata kuedarkan mengelilingi cakrawala matahari terbit. Sungguh ini angin yang paling senang kulawan ketika terbang.
Andai kalian mengenal Talan, sang elang yang paling kuidolakan seumur hidupku. Kekuatannya yang mampu menyeberangi matahari dari segala penjuru, menjadikan aku tak pernah percaya akan batas apapun lagi. Dia mengajariku bahwa semesta ini ada untuk dijelajahi dengan rasa takut yang seperti apapun.
Ketika aku kini terbang kian rendah, kubiarkan paruhku sesekali menyentuh ujung air yang memantulkan bayanganku berlatar matahari terbit. Sungguh kesejukan singkat ini tak menjadikanku lupa. Perjalanan dan penerbanganku bukan tanpa rasa takut. Seringkali ketakutanku bahkan melebihi apa yang pernah kutantang. Tapi ketakutan itu seperti dentuman keras yang mencabut jantung, mendesakku untuk lebih berani selangkah mendekati mati.
Butiran salju keras seringkali membekukan mimpiku akan daratan hijau dan dahan yang nyaman. Namun aku selalu ingat ketika menemukannya suatu hari, aku merasa kehidupan tujuanku bukanlah di sana. Aku melawan angin, aku menunggangi angin, dan aku rela mati demi angin bebas ini.
kunjunagn sob ..
ReplyDeletesalam sukses selalu ..:)
nice infonya gan
ReplyDelete