Aku melihat lagi kemilau cahaya. Pendarnya merah jingga, kilaunya menerbitkan damai. Aku melayang ringan. Tanganku berayun sambil sesekali terantuk dinding di sisi-sisi kamarku. Rambutku, panjang dan terurai menjuntai ke bawah.
Aku terus menengadah tinggi. Keningku sering terhembus angin, hingga poniku bergoyang antusias. Kadangkala, jemariku mengetuk sendiri memulai irama. Mataku berkedip sesekali menambah aksen untuk imajinasiku.
Aku tak menyentuh apapun kini. Dinding kamarku menghilang, ranjangku jauh terhempas. Mereka adalah batas yang pernah memeluk mimpi yang biasa saja. Kini langit-langitku hilang berganti bintang dan planet. Sekitarku, hanya ada suara, irama ramai, dan hembusan yang kadang mengejutkanku.
Di mana tubuhku berada? Aku tak begitu perduli. Tak perlu banyak kupikirkan. Ini bukan kesenangan atau hiburan. Ini kesembuhan yang paling aku rindukan, menguatkan pengenalanku akan bagaimana kabarku.
0 comments
Tambahkan Komentar Anda